Sejak pertama kali membuat website, mungkin Anda sudah mencoba berbagai cara untuk meningkatkan traffic website. Dari menerbitkan banyak konten secara konsisten, membagikannya di media sosial, sampai mengiklankannya.
Sayangnya Anda belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Traffic website yang jalankan Anda masih di jalan ditempat padahal Anda merasa sudah menerapkan semua cara untuk meningkatkannya. Anda pun mulai bertanya-tanya apakah metode yang Anda gunakan salah?
Kabar baiknya Anda sudah menemukan artikel blog yang tepat. Artikel blog ini akan menuntun Anda meningkatkan traffic website melalui 20 cara jitu yang sudah terbukti efektivitasnya. Sudah siap untuk meningkatkan traffic website Anda? Berikut adalah cara jitu meningkatkan traffic website :
Riset Keyword
Menulis artikel berdasarkan ide pribadi saja sangat tidak disarankan. Tidak melakukan riset keyword sebelum menulis artikel adalah kesalahan fatal bagi semua pemilik website. Hanya mengandalkan ide pribadi, tanpa melakukan riset keyword, dalam menulis artikel akan menyulitkan website untuk ditemukan di hasil pencarian Google.
Ide tulisan Anda bisa saja bagus dan menarik menurut Anda, tapi jika tidak ada orang yang tertarik sama sekali dengan ide tersebut, traffic website Anda akan sulit ditingkatkan. Dengan melakukan riset keyword, Anda bisa menemukan kata kunci yang banyak dicari oleh pengguna mesin pencari Google.
Anda bisa melakukan riset keyword dengan berbagai cara. Terdapat berbagai macam tools yang bisa membantu Anda menemukan keyword yang tepat untuk website dan blog Anda.
Targetkan Long-tail Keyword
Ketika melakukan riset keyword, Anda akan menemukan dua jenis keyword, yaitu short tail keyword dan long tail keyword. Short tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari satu sampai dua kata. Misalnya, kata kunci seperti “membuat blog” atau “contoh blog”.
Kata kunci jenis short tail cenderung memiliki volume pencarian tinggi, tetapi dengan persaingan yang tinggi pula. Untuk memenangkan persaingan di short tail keyword biasanya lebih sulit karena hampir semua website menargetkannya.
Sebelum memenangkan persaingan ketat di short tail keyword, Anda bisa menargetkan long tail keyword terlebih dahulu. Long tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari lebih dari tiga kata. Misalnya, “cara meningkatkan traffic website” atau “cara memasang iklan di Facebook Ads”.
Jenis kata kunci ini biasanya memiliki volume pencarian lebih rendah daripada short tail keyword, tetapi tingkat persaingannya cenderung lebih rendah. Anda bisa mulai menargetkan ranking tinggi di long tail keyword terlebih dahulu sebelum bersaing di short tail keyword.
Gunakan LSI Keyword
Dari riset keyword, Anda akan mendapatkan banyak kata kunci. Namun, seringkali tool riset keyword memberikan kata kunci kaku dengan variasi yang terbatas. Sistem yang digunakan tool riset keyword biasanya menyeragamkan beberapa kata kunci yang serupa menjadi satu kata kunci. Akibatnya variasi kata kuncinya terbatas.
Padahal tidak semua orang menggunakan satu kata kunci yang sama persis ketika mencari sebuah topik. Orang-orang menggunakan berbagai macam variasi kata kunci untuk mencari topik tertentu. Anda perlu mengetahui variasi kata kunci tersebut agar artikel Anda menjadi lebih manusiawi.
Anda dapat menemukan berbagai macam variasi kata kunci menggunakan LSI Keyword. LSI adalah kependekan dari Latent Semantic Indexing (Indeksasi Semantik Laten). LSI Keyword merupakan kumpulan kata kunci yang ditemukan di satu topik tertentu dan saling berhubungan secara semantik. Untuk menemukan variasi kata kunci tersebut, Anda bisa menggunakan layanan seperti LSIGraph atau LSIKeywords.
Judul Artikel Harus Menarik
Judul merupaka elemen artikel yang dilihat pertama kali oleh orang di hasil pencarian. Menurut Copyblogger, 8 dari 10 orang mengaku membaca judul sebelum mengklik sebuah artikel dari hasil pencarian. Namun, hanya 2 dari 10 orang yang pada akhirnya benar-benar membaca artikel yang dibukanya.
Oleh karena itu, Anda harus membuat judul artikel yang menarik agar dilirik oleh para pencari di Google. Banyak metode menulis judul yang bisa Anda terapkan. Pertama, gunakan angka dan list. Orang-orang sangat menyukai judul dengan angka dan listicle (list article).
Kedua, utarakan secara jelas apa yang Anda bahas di artikel. Misalnya, topik yang akan Anda bahas adalah mengenai apa itu blog. Tulis judul yang jelas seperti Pengertian Blog Beserta Jenis, Fungsi, dan Contohnya. Dengan begitu calon pembaca blog bisa mengetahui sekilas apa yang akan mereka dapatkan dari artikel Anda.
Ketiga, masukkan kata-kata sifat yang kuat di judul. Banyak kata sifat yang bisa digunakan untuk judul tergantung topik apa yang akan dibahas. Misalnya, karena artikel ini bertujuan untuk memandu pembaca meningkatkan traffic website, saya menggunakan kata sifat “jitu”. Artinya pembaca akan mendapatkan tips-tips yang benar-benar efektif dari artikel ini. Anda bisa menggunakan terbaik, ampuh, efektif, atau kata sifat lainnya.
Tingkatkan Kecepatan Website
Pengunjung website dan blog tidak sabar menunggu halaman loading. Menurut riset Google, 53% pengguna internet Indonesia meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik. Artinya jika loading website Anda lebih dari 3 detik, kemungkinan untuk ditinggalkan pengunjung lebih besar yang mengakibatkan bounce rate tinggi.
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, bounce rate tinggi bisa menurunkan ranking website atau blog Anda di hasil pencarian. Oleh karena itu, meningkatkan kecepatan website dan blog adalah sebuah kewajiban.
Pastikan Website Responsif
Kecepatan website saja belum cukup. Anda juga perlu memastikan website Anda responsif di semua perangkat, baik perangkat desktop maupun perangkat mobile. Apalagi pengguna internet Indonesia kini lebih banyak mengakses internet melalui perangkat mobile. Berdasarkan riset Google, 94% pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile. Anda pun dapat dengan mudah membuat website WordPress yang mobile friendly menggunakan bantuan plugin.
Manfaatkan Internal Link
Internal link adalah link dari satu halaman ke halaman lain
di satu website yang sama. Walaupun terdengar sepele, internal link membantu
mesin pencari untuk memahami konteks dan hubungan antar halaman di website
Anda. Melalui internal link, mesin pencari juga akan mengetahui mana halaman
yang paling penting di website Anda. Jadi usahakan buat konten yang bisa saling
dihubungkan sehingga Anda bisa membuat internal link yang rapi.
Meng-Audit Konten Lama
Setelah memproduksi banyak konten untuk blog, jangan lupa untuk melakukan evaluasi konten. Evaluasi konten ini penting untuk mengetahui performa setiap konten yang sudah Anda terbitkan.
Melalui evaluasi konten, Anda akan menemukan konten-konten yang belum menghasilkan trafik website secara signifikan. Apakah Anda perlu menghapus konten-konten tersebut? Tentu saja tidak. Yang perlu Anda lakukan adalah memperbaikinya.
Untuk melakukan evaluasi konten dan menentukan konten mana saja yang perlu diperbaiki, Anda memerlukan bantuan Google Search Console. Dengan Google Search Console Anda bisa mengetahui di kata kunci apa saja yang tersaring di setiap halaman website Anda.
Re-Launch Konten Yang Sudah Diperbarui
Update konten lama tidak cukup hanya dengan mengedit konten
melalui WordPress. Setelah menerbitkan kembali konten lama, Anda juga perlu
membagikannya lagi ke media sosial. Anda perlu memberi tahu pembaca kalau Anda
baru saja memperbarui konten. Anda bisa menambahkan tahun atau tulisan
“Updated” di judul konten terbaru Anda.
Kampanye E-mail Marketing
Jangan remehkan kemampuan email marketing. Meskipun banyak
yang menganggap email marketing mengganggu, metode ini cukup efektif untuk
mendatangkan trafik. Bahkan sebuah studi dari McKinsey membuktikan email
marketing 40 kali lebih efektif mendatangkan trafik dibanding Facebook dan
Twitter. Ikuti panduan email
marketing ini untuk meningkatkan trafik website Anda.
Gunakan Paid Search
Trafik website tidak hanya didatangkan dari organic search Google. Anda juga bisa mendatangkan trafik tinggi dari paid search. Paid search adalah fitur untuk menampilkan halaman website Anda sebagai iklan di hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis Anda.
Setiap mesin pencari punya fitur paid search. Karena Google adalah mesin pencari paling populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, saya sarankan untuk menggunakan fitur paid search dari Google, yakni Google Ads.
Google Ads memungkinkan Anda untuk menargetkan audiens yang spesifik untuk iklan Anda. Anda bisa mempersempit atau memperluas jangkauan iklan berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin, hingga minat.
Meriset
Persaingan Kompetitor
Dalam kompetisi apa pun, mengawasi pergerakan lawan merupakan langkah penting. Begitu juga di kompetisi memenangkan posisi pertama hasil pencarian. Anda harus mengawasi pergerakan kompetitor-kompetitor di industri Anda.
Salah satu tool riset kompetitor yang dapat Anda gunakan adalah Ahrefs. Ahrefs menyediakan fitur Site Explorer yang memungkinkan Anda untuk mengecek performa sebuah situs. Site Explorer akan memberikan laporan dari kualitas backlink, kualitas domain, keyword yang digunakan, hingga kualitas organic traffic dari sebuah situs. Anda bisa memeriksa laporan keyword yang tersaring di website kompetitor Anda dan pilih kata kunci yang bisa Anda gunakan.
Optimasi SEO
Anda memang bisa mendapatkan trafik dari media sosial, tetapi trafik dari organic search tetap menjadi prioritas. Agar bisa mengamankan trafik dari organic search, website Anda harus memiliki kualitas SEO yang baik.
SEO sendiri terbagi menjadi dua, yaitu SEO on page dan SEO off page. SEO on page adalah langkah optimasi yang diterapkan pada konten yang diterbitkan di halaman website atau blog. SEO on page mencakup judul, URL & permalink, isi artikel, heading, dan media yang ada dalam artikel.
Selain mengoptimasi elemen-elemen penting dalam website, Anda juga perlu melakukan optimasi di luar website yang juga disebut sebagai SEO off page. Di SEO on page yang Anda optimasi adalah elemen-elemen dalam website seperti URL, judul, heading, dan lain sebagainya.
SEO off page yang akan Anda optimasi adalah elemen-elemen di luar website yang mempengaruhi ranking di hasil pencarian. Beberapa elemen di luar website yang mempengaruhi ranking website di hasil pencarian adalah backlink dan share di media sosial.