yes
no
10/Promotion/slider
no
no

Yuk Intip Faktor Google Rangking! Edisi Tahun 2021

 

Apa Aja Sih Faktor Yang Mempengaruhi Website di Google Rangking? (Edisi 2021)

Kamu sudah tahu belum ada 200 kata kunci yang akan mempengaruhi peringkat website di Google Ranking? Itulah yang menjadi alasan selama ini mengapa persaingan di Google begitu ketat. Google sengaja memiliki banyak faktor yang mempengaruhi guna untuk menghindari adanya manipulasi.



Tapi, tenang aja sobat Faber ..



Kamu tidak mesti memiliki semua faktor yang disyaratkan oleh Google kok untuk memenuhi persyaratan menaikan rangking di Google. Sebab, 200 faktor rangking Google tidak semuanya memiliki bobot yang sama.



Jadi, lebih baik kamu fokuskan saja kreatifitas kamu untuk menjalankan strategi SEO pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi kenaikan website di rangking google, yaitu :


  • Kualitas Konten
  • Backlink
  • Search Intent
  • Kecepatan Website
  • Mobile Friendly
  • Domain Authority
  • Optimasi Kata Kunci
  • Struktur Website
  • Keamanan Website
  • User Experience
  • Informasi Bisnis yang Relevan

 

11 Faktor Google Ranking Terpenting


Algoritma Google selalu diperbarui dan disempurnakan. Jadi faktor Ranking Google utama di bawah ini juga bisa berubah sewaktu-waktu. 

Untuk sekarang, 11 faktor ini memang menjadi yang utama. Namun, jika ada perubahan di masa depan, kami akan memperbarui artikel ini secepatnya.


1. Kualitas Konten


Di tahun 1996 silam pendiri Microsoft Bill Gates pernah berkata, “Content is King.”  Dan 24 tahun kemudian, perkataan beliau itu masih berlaku. Di mata Google, konten adalah Raja yang harus diutamakan.


Konten yang berkualitas tinggi akan mendapatkan peringkat tinggi pula di hasil pencarian Google. Saking pentingnya, jika website memenuhi kebanyakan faktor di artikel ini tapi kontennya asal-asalan, website tersebut tetap tak akan mendapatkan peringkat satu. 


Kejam? Tidak juga.


Sebab, faktor kualitas konten ini bisa dikatakan berhubungan erat dengan misi Google. Google diciptakan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah diakses oleh semua orang. Kalau kontennya asal-asalan, berarti tidak akan bermanfaat, bukan?


Maka dari itu, saat kamu membuat konten, perhatikan beberapa hal ini :


Kelengkapan Konten


Konten yang lengkap itu tak harus panjang karena tak ada aturan baku mengenai jumlah katanya. Ada yang mengharuskan minimal 2.500 kata, ada juga yang 1.890 kata. Namun, satu hal yang pasti: konten yang lengkap itu membahas topik tersebut dengan mendalam.


Misalnya, orang mencari dengan kata kunci “daftar film terbaik.” Sudah jelas kalau ia ingin mengetahui apa saja film terbaik yang pernah dibuat, kan? 


Masih dengan contoh yang sama. Agar konten lengkap, usahakan Anda tak hanya memberikan daftar film saja tapi juga informasi lain terkait masing-masing film. 


Mulai dari siapa sutradaranya, daftar pemain, budget, pendapat box office, penghargaan yang dimenangkan, review singkat Anda dan lain sebagainya. 


Selain itu, jika website lain hanya memberikan daftar 10 atau 15 film, kamu bisa memberikan 20, 25, atau berapapun film asal lebih banyak. Dengan begini, konten kamu lebih lengkap dan mendalam dibandingkan para website pesaing.


Konten yang Update


Faktor Ranking Google yang satu ini sebenarnya tergantung dari website dan kata kunci yang dicari.


Misalnya, website Anda adalah website berita. Berarti konten yang Anda muat merupakan berita yang  infonya harus selalu update. 


Contohnya, update jumlah korban kecelakaan, skor pertandingan di menit tertentu, dan lain sebagainya. Sehingga pencari selalu mendapatkan berita terbaru setiap ia mencari dengan kata kunci tersebut.


Yuk Intip Faktor Google Rangking! Edisi Tahun 2021



Namun, berbeda lagi jika jenis konten yang dicari bukan berita, melainkan panduan atau daftar rekomendasi. Misalnya saja, “cara memakai dasi.” 


Nah, seperti yang Anda tahu, bentuk dasi tidak banyak berubah dan cara memakainya juga sama saja sejak dulu. Sehingga panduan dari tahun berapapun bisa menghiasi puncak Google.


Yuk Intip Faktor Google Rangking! Edisi Tahun 2021



Akurasi Konten


Buat apa konten panjang, terbaru, tapi ternyata menyesatkan/hoax belaka. Bayangkan saja ada pengguna yang mencari “presiden pertama Indonesia” dan yang muncul adalah Atta Halilintar. Bisa-bisa pengguna meninggalkan Google dan lari ke mesin pencari lain.

 

Apalagi jika kata kunci yang dicari berhubungan dengan nyawa orang, seperti “dosis lansoprazole.” Jika Google salah menampilkan dosisnya dengan tepat, bisa-bisa pengguna overdosis atau tidak sembuh-sembuh dari penyakitnya. 

 

Maka dari itu, Anda harus membuat konten yang isinya fakta dan jangan coba-coba menipu Google atau pengguna. Sebab, Google menggunakan algoritma canggih seperti Knowledge Graph dan SEO Database untuk mendeteksi konten menyesatkan di hasil pencariannya.

 

Struktur Konten


Tak sedikit pemilik website yang meremehkan struktur konten di websitenya. Padahal, pengunjung akan muak jika konten berantakan karena mereka tak bisa mendapatkan info yang dicari dengan mudah. Dengan begini, konten sama saja sia-sia dan tak bermanfaat bagi pengunjung.

 

Jadi, saat kamu membuat konten wajib untuk memperhatikan strukturnya. Umumnya, artikel dibagi menjadi tiga bagian: pembuka, isi, dan kesimpulan. 

Jangan sampai kamu kebalik-balik memasukkan pembahasan di masing-masing bagian, ya. Sebab, itu benar-benar akan membuat pengunjung kamu kebingungan.


Selain itu, kamu bisa menggunakan headings dan subheadings (H2, H3, H4, dan seterusnya) jika poin pembahasan masih sama. 


Jangan lupa juga untuk memanfaatkan bullets point jika kamu menjelaskan beberapa hal sekaligus. Apalagi, bullets point itu juga bisa memperbesar kesempatan kamu ditampilkan di cuplikan pilihan (featured snippet)  seperti di bawah ini, lho :


2. Backlink


Backlink adalah link yang dipasang di website lain yang mengarah ke website Anda sendiri. Semakin banyak backlink, semakin website Anda itu dianggap penting, bermanfaat, dan bisa dipercaya. 


Sebab, website lain tak ragu menjadikan Anda sebagai panutannya. Walau Anda kompetitornya sekalipun. Inilah kenapa backlink menjadi salah satu faktor utama Google Ranking.


Namun, Anda harus berhati-hati dengan backlink. Seperti konten, backlink juga haruslah berkualitas tinggi. Jadi, Anda tak bisa sembarangan saja menerima backlink dari website yang asal-asalan. 


Backlink Anda haruslah relevan dan berasal dari website terpercaya dengan trafik stabil. Tak apa jumlah backlink sedikit, asalkan berkualitas. Daripada backlink asal-asalan dari website tak jelas yang tidak nyambung sama sekali.


Yuk Intip Faktor Google Rangking! Edisi Tahun 2021



3. Search Intent


Singkatnya, search intent adalah apa yang sebenarnya dicari oleh pengguna tersebut di Google. Jika pengguna mencari “tips ternak lele” berarti ia mencari tips/panduan cara ternak lele yang baik dan benar. Bukannya mencari mengenai sejarah dan asal-usul kenapa ternak lele ada di Indonesia. 


Atau saat pengguna mencari “beli kucing import” berarti ia sedang mencari website yang menjual kucing import karena ia ingin membelinya. Bukannya mencari cara untuk menyelundupkan kucing import dari luar negeri.


Kalau sudah salah kaprah begitu, Google tak akan memberikan posisi puncak untuk Anda. Sebab, konten Anda tak bermanfaat dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna. 


Maka dari itu, setiap Anda hendak membuat konten, pastikan pembahasannya sesuai dengan search intent pengguna. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melakukan riset kata kunci terlebih dahulu.


4. Kecepatan Website


Siapa yang tidak sebal kalau mengklik suatu website di hasil pencarian Google, tapi websitenya tak kunjung terbuka? Padahal, pengguna tersebut ingin segera mendapatkan jawaban karena berniat impress gebetan dengan rayuan gombal dari Google. 


Nah, Google paham betul akan hal ini. Google sadar bahwa orang-orang ingin mendapatkan informasi yang cepat dan tak mau berlama-lama melihat ikon loading berputar. Jadi, Google akan memprioritaskan website cepat di hasil pencariannya.



5. Mobile Friendly


Zaman sekarang, smartphone merupakan aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Bahkan, 52.2% trafik website itu berasal dari perangkat mobile, lho. 


Jadi, bukan suatu hal yang mengejutkan kalau di tahun 2018 lalu, Google menerapkan algoritma baru, yakni Google Mobile First Index. Algoritma tersebut lebih mengutamakan performa website di perangkat mobile daripada di komputer. 


Artinya, website yang berat dibuka dan mempunyai tampilan yang berantakan saat diakses lewat smartphone, peringkatnya akan terjun bebas. Bahkan, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada halaman satu Google.


6. Domain Authority


Bisa dikatakan kalau Domain Authority (DA) adalah cara Google menilai reputasi dan keahlian suatu website mengenai topik yang dibahas. Dengan kata lain, semakin tinggi nilainya (0 – 100), semakin Google percaya bahwa Anda memang ahli di topik tersebut dan bisa memberikan konten yang berkualitas. 


Hasilnya, website dengan nilai tinggi kemungkinan posisinya juga akan lebih tinggi di hasil pencarian. Sama dengan saat di sekolah di mana siswa yang mendapatkan nilai bagus, lebih memungkinkan untuk mendapatkan rangking 10 besar.


7. Optimasi Kata Kunci


Orang mencari sesuatu di Google menggunakan kata kunci tertentu. Sehingga lumrah kalau kata kunci menjadi faktor yang mempengaruhi peringkat website di Google. Maka dari itu, Anda harus memastikan bahwa konten yang diterbitkan sudah dioptimasi kata kuncinya.


Optimasi kata kunci ini dikenal juga dengan SEO On Page. Di mana Anda tak hanya memasukkan kata kunci di dalam konten saja. Melainkan juga pada meta description, gambar, title tags, dan masih banyak lainnya. 


8. Struktur Website


Selain struktur konten yang sudah dibahas di atas, struktur website ternyata juga menjadi faktor utama Google Ranking, lho. 


Kenapa demikian? Sebab, struktur yang rapi memudahkan Googlebot untuk melakukan proses indexing di website Anda.


Singkatnya, Googlebot adalah web crawler yang bertanggung jawab untuk memasukkan website Anda ke database Google. Sehingga website Anda akan muncul di hasil pencarian saat pengguna mencari kata kunci tertentu di Google. Nah, proses ini dinamakan indexing. 


Dari penjelasan di atas bisa Anda lihat bahwa proses indexing adalah hal yang sangat penting. Jadi, jangan sampai Googlebot kesulitan saat melakukan pekerjaannya di website Anda. Siapa juga yang tidak muak kalau pekerjaannya dipersulit?


9. Keamanan Website


Kejahatan cyber semakin merajalela dari hari ke hari. Bahkan, ada sekitar 90 ribu serangan hacker di WordPress setiap menitnya, lho.

Jadi, tak heran kalau Google menjadikan keamanan sebagai faktor yang mempengaruhi peringkat website sejak tahun 2014 silam. Google tak mau menampilkan website yang tidak aman di posisi atas karena sama saja menyuruh pengguna masuk ke kandang buaya. 

10. User Experience


User experience (UX) adalah bagaimana pengalaman pengunjung berinteraksi dengan website kamu. Apakah pengunjung merasa kesulitan saat mencari apa yang ia butuhkan? Atau interaksinya berjalan lancar dan mereka dengan mudah menemukannya? 

Nah, bisa kamu tebak bahwa website dengan UX yang buruk tidak akan diprioritaskan Google di posisi atas hasil pencarian. Sebab, website tersebut menyulitkan pengunjung dan membuat mereka frustasi.

Lalu, bagaimana Google bisa tahu mana website dengan UX yang bagus dan yang buruk? Apakah pengguna melaporkannya ke Google? 

Tidak, bukan seperti itu. Melainkan, Google menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang canggih bernama RankBrain.

RankBrain ini menilai UX website kamu berdasarkan tiga faktor:

CTR 

CTR (click-through-rate) adalah persentase berapa banyak orang yang mengklik website kamu di hasil pencarian Google. Misalnya, website kamu muncul di Google 1000 kali dengan kata kunci “anak kucing”, tapi hanya di klik pencari 100 kali saja. Nah, berarti CTR kamu adalah 10%.

Google menganggap CTR yang tinggi adalah tanda bahwa website tersebut itu relevan dan solutif bagi para pencari. Maka dari itu, tingkatkan CTR Anda dengan mengikuti panduannya di → 5 Rahasia Meningkatkan CTR

Bounce Rate

Singkatnya, bounce rate adalah persentase orang yang langsung meninggalkan website kamu setelah membuka satu halaman tanpa melakukan interaksi apapun. Sekedar mengklik menu atau link satu pun juga tidak.

Nah, berkebalikan dengan CTR, bounce rate yang tinggi justru menunjukkan hal yang buruk. Semakin tinggi persentase bounce rate Anda berarti kualitas konten di halaman tersebut sangat rendah. Entah karena tak sesuai search intent, tidak update, menyesatkan, atau alasan yang lain.

Kalau sudah begitu, Google tak akan memberikan posisi puncak karena website kamu tidak bermanfaat dan tak relevan. Maka dari itu, turunkan bounce rate di website kamu dengan mengikuti panduan di → 9 Cara Menurunkan Bounce Rate pada Website dan Blog

Dwell Time

Dwell time adalah berapa lama waktu yang dihabiskan pengunjung di website Anda setelah mengkliknya dari hasil pencarian Google. Semakin tinggi dwell time, semakin baik.

11. Informasi yang Jelas Dan Konsisten


Yup, dwell time hampir mirip dengan bounce rate di atas. Bedanya, bounce rate fokus di satu halaman saja, sedangkan dwell time di seluruh website kamu. 

Faktor Google Ranking terakhir ini berlaku khusus bagi kamu yang mempunyai bisnis online. Google meranking brand yang ia anggap paling kredibel, terpercaya, dan relevan di hasil pencariannya.

Jadi, semakin jelas dan konsisten informasi terkait bisnis kamu di internet, semakin Google akan memprioritaskannya.
author profile image
Abdelghafour

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.

no
FaberHost Indonesia adalah Perusahaan yang menyediakan jasa layanan Web Design and Development, Hosting Service Provider dan Digital Marketing Agency yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Hubungi Kami di 021-45854322 atau Email di info@faberhost.com [FaberHost Indonesia] (http://www.faberhost.com/images/logo-faberhost-blog.png)